Kamis, 24 Oktober 2013

Makalah Imtaq Mengenai Sholat Sunnat


KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warrah matullahi wabarakatu.
Alhamdulillah hirabil alamin dengan ridho Allah SWT, Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya  kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini menjelaskan tentang sholat sunnat dan jenis-jenis sholat sunnat. Makalah ini kami buat dengan tujuan memenuhi tugas IMTAQ dan menjelaskan kepada pembaca tentang apa itu sholat sunnat dan hukum-hukum yang mengatur tentang sholat sunnat. Agar kita sebagai umat islam mengetahui dan dapat mendirikan sholat sunnat itu sendiri.
Di dalam makalah ini tentu banyak kesalahan dan kelemahan, untuk itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah kami kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi aktifvitas ibadah kita.
Kami ucapkan terimakasih atas kritik dan saran yang pembaca berikan,  akhir kata kami minta maaf atas segala kesalahan yang kami perbuat dan kepada Allah SWT kami mohon ampun. Terimakasih
Wassalammualaikum warrah matullahi wabaraakatu.



                                                                       
Bengkulu, 20 November 2012

                                                                                       

    Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………… 1
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………………….2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...4

BAB I
1.Pendahuluan……………………………….……………………………………………....5
2. Latar Belakang…………………………………………………………………………...5
3. Rumusan masalah………………………………………………………………….……5
                                                                         BAB II                           
A.      Pengertian Sholat Sunnat…………………………………………………………6
B.      Jenis-jenis Sholat Sunnat………………………………………………………….6
C.      Hikmah Sholat Sunnat……………………………………………………….……14
D.     Membiasakan Sholat Sunnat……………………………………………….…14
BAB III
                          Kesimpulan.....................................................................................16
                          Daftar Pustaka................................................................................17




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

                Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan. Menurut kami, banyak umat islam yang tidak mendirikan sholat sunnat karena kurang mengetahui tentang apa itu sholat sunnat, mamfaat sholat sunnat, hukum sholat sunnat, dan cara mengerjakannya.
            Untuk itu kami menjelaskan tentang sholat sunnat agar kita sebagai umat islam dapat menjalankan ibadah tersebut dan mendapatkan rida dari Allah SWT.  Sholat sunnah merupakan kegiatan yang sangat di anjurkan oleh nabi Muhammad SAW, karena sholat sunnat itu sendiri mempunyai mamfaat untuk fisik dan rohani kita.
            Sholat sunnat merupakan sholat yang dikerjakan di luar sholat wajib, shalat wajib yang 5 waktu sehari semalam.


Tujuan
            Tujuan kami mengangkat tema sholat sunnat adalah, agar kita sebagai umat islam dapat mengaplikasikan sholat sunnat ke kehidupan sehari-hari dan mendapatkan mamfaat dari sholat itu sendiri. Untuk itu kita perlu mengetahui apa hukum-hukum yang mengatur tentang sholat sunnat dan tau tata cara mengerjakannya.


Rumusan Masalah

1.      Apakah sholat sunnat itu?
2.      Bagaimana pembagian dari sholat sunnat?
3.      Bagaimana tata cara mengerjakan sholat sunnat?
4.      Apa saja dalil atau hukum mengenai sholat sunnat?
5.      Apa hikmah dan mamfaat yang bisa kita ambil dari menjalankan ibadah sholat sunnat?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sholat Sunnat
Sholat sunnat adalah, sholat yang dikerjakan di luar sholat wajib yang 5 waktu sehari
semalam. Sholat sunnat dilakukan untuk menambah kekurangan-kekurangan yang terdapat didalam sholat wajib dengan tidak sengaja, tidak tumakninah (berurutan) , tidak khusyuk, dan lain sebagainya. Jadi,  sholat sunnat merupakan sholat yang tidak diwajibkan yaitu kalau dikerjakan dapat pahala, bila tidak dikerjakan tidak berdosa.
Sholat sunnat dibagi menjadi 2 macam, yaitu sholat sunnat yang disunatkan melakukannya berjamaah dan sholat sunnat yang tidak dilakukan dengan berjamaah.  Sholat sunnat yang dilakukan dengan berjamaah hukumnya sunnat muakad, artinya sunnat yang dipentingkan hampir-hampir mendekati sholat wajib.  Adapun sholat sunnat yang dikerjakan sendiri-sendiri hukumnya sunnat ghairu muakad. Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar berikut.

NO
Sholat Sunnat berjamaah
Sholat sunnat sendiri-sendiri
1.
Sholat Idul Fitri.
Sholat rawatib (mengiringi sholat fardhu baik sebelum atau sesudahnya).
2.
Sholat Idul Adha.
Sholat tahiyat masjid (penghormatan masjid).
3.
Sholat Tarawih.
Sholat Tahajud (tengah malam).
4.
Sholat Khusuf (gerhana bulan).
Sholat Duha (dipagi hari).
5.
Sholat kusuf (gerhana matahari).
Sholat Istiqarah (memohon petunjuk pilihan).
6.
Sholat Istisqah (meminta hujan).
Sholat Hajat.


Sholat sebelum dan sesudah sholat jumat.
Pelaksanaan sholat sunnat rawatib di bagi menjadi 2 bagian yaitu rawatib muakad dan rawatib ghairu muakad. Untuk jelasnya perhatikan daftar berikut.
No
Rawatib Muakad
Rawatib Gairu Muakad
1.
Dua rakaat sebelum dan sesudah sholat dhuhur.
Dua rakaat sebelum sholat Magrib.
2.
Dua rakaat setelah sholat Magrib.
Dua rakaat sebelum sholat Isya.
3.
Dua rakaat setelah sholat Isya.
Dua rakaat sebelum sholat dhuhur.
4.
Dua rakaat sebelum sholat Subuh.
Dua rakaat setelah sholat dhuhur.


Empat rakaat sebelum sholat Ashar.
B.Jenis-Jenis Sholat Sunnat
1.                  Shalat Rawaatib Al Muakkadah, yaitu shalat yang terdiri sebelas raka’at selama sehari semalam.  Sholat sunnat rawatib merupakan sholat-sholat sunnat yang dikerjakan sebelum sholat lima waktu atau sesudahnya. Hadist mengenai sholat sunnat rawatib,  
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلَّا بَنَى
اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
Artinya : “Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim no. 728)

Sholat Sunnat dhuhur
Sholat sunnat dhuhur ada dua macam, yaitu sholat sunnat sebelum sholat dhuhur dan sholat sunnat sesudah sholat dhuhur. Sholat sunnat sebelum sholat dhuhur itu ada dua rakaat, dinamakan sholat dhuhur qabliyah. Sholat sunnat sesudah sholat dhuhur  juga terdiri dari dua rakaat, dinamakan sholat dhuhur ba’diyah.
Sholat Sunnat maghrib
Sholat sunnat maghrib, terdiri hanya satu macam saja. Yaitu, sholat sunnat dua rakaat sesudah sholat maghrib. Dinamakan sunnat maghrib ba’diyah.
Sholat Sunnat Isya
Sholat sunnat isya hanya satu macam saja, yaitu hanya dua rakaat sesudah sholat isya. Dinamakan sunnat isya ba’diyah.
Sholat sunnat Subuh
Sholat sunnat subuh hanya satu macam saja, yaitu dua rakaat sebelum sholat subuh. Dinamakan sholat subuh qabliyah.
Hadist-hadist yang menerangkan tentang sholat sunnat :
·         Tiada sholat sunnat selepas ashar dan subuh عَنْ أَبِى هُرَيْرَة َ  أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الصَّلاةِ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ وَعَنِ الصَّلاةِ بَعْدَ الْصُّبْحِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ Dari Abu Hurairah r.a katanya : Bahwasanya Rasulullah s.a.w. melarang solat sunat sesudah 'Ashar hingga terbenam matahari dan sesudah solat subuh hingga naik matahari."
·          Hadist sahih riwayat Muslim, waktu dilarang sholat sunnat عَنِ ابْنِ عُمَرَ  أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا يَتَحَرَّى أَحَدُكُمْ فَيُصَلِّى عِنْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَلا عِنْدَ غُرُوبِهَا Dari Ibnu Umar r.a. katanya : "Bersabda Rasulullah s.a.w. : "Janganlah seseorang mengintai-intai waktu untuk mengerjakan solat sunat ketika naik matahari dan tidak juga ketika terbenamnya (matahari).”
·         Hadist sahih riwayat Muslim, waktu sholat sunnat عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ المُزَنِى قَالَ  قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ كُلِّ أَذَا نَيْنِ صَلاةٌ قَالَهَا ثَلاثًا قَالَ فِى الثَّالَثَةِ لِمَنْ شَاءَ  Dari Abdullah bin Mughafal Muzani r.a. katanya : Bersabda Rasulullah s.a.w. : "Antara dua azan (bang dan iqamah) ada sholat yang sunnat", dan perkataan beliau diulangi sampai tiga kali, serta sesudah yang ketiga beliau bersabda : "Untuk orang yang mahu mengerjakannya."
·         Hadist sahih riwayat Muslim, digalakkan sholat sunnat di rumah عَنْ جَابِرٍ قَالَ  قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَضَى أَحَدُكُم الصَّلاةَ فِى مَسْجِدِهِ فَلْيَجْعَلْ لِبَيْتِهِ نَصِيْبًا مِنْ صَلاتِهِ فَاِنَّ اللهَ جَاعِلٌ فِى بَيْتِهِ مِنْ صَلاتِهِ خَيْرًا  Dari Jabir r.a katanya : Rasulullah s.a.w. bersabda : "Apabila salah seorang daripada kamu telah menunaikan sholat (fardhu) dalam masjid maka sebaik-baik pula ditunaikan sholat dirumahnya, kerana dengan sholat (sunnat) itu Allah SWT akan memberikan kebahagian dalam rumah tangganya.”
·         Hadist sahih riwayat Muslim Bab ganjaran solat tarawih عَنْ أَبِى هُرَيْرَة َ  أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاَحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ Dari Abu Hurairah r.a. katanya, : Bersabda Rasulullah s.a.w. : "Barang siapa yang mengerjakan solat tarawih pada malam bulan Ramadhan kerana percaya dan kesadaran niscaya Tuhan akan mengampunkan dosa-dosanya yang lalu."
·         Hadis sahih riwayat Muslim, sholat witir عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى مِنَ الْلَيْلِ فَاِذَا أَوْتَر قَالَ قُو نِى فَأَوِتْرِى يَائِشَةَ  Dari Aisyah r.a. katanya : "Pernah Rasulullah s.a.w. solat tahjud, maka apabila beliau hendak sholat witir beliau membangunkan Aisyah r.a. katanya : "Bangunlah sholat witir."
·          Hadist sahih riwayat Muslim, menyuruh wanita keluar di hari Raya عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِى الْفِطْرِ وَالأضْحَى الْعَوَاتِقَ  وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيًّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الْصَّلاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ قُلْتُ يَارَسُولَ اللهِ إِحْدَانَا لا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا  Dari Ummu Athiyah r.a. katanya : "Kami diperintahkan oleh Rasulullah .s.a.w. pada Hari Raya Fitrah dan Adha supaya menyuruh keluar gadis-gadis dan wanita-wanita muda bahkan wanita yang datang haid. Adapun wanita yang haid tidak turut sembahyang tetapi hanya untuk ikut serta dalam sesuatu kebajikan dan berdoa. Kata Ummu Athiyah kepada Rasulullah s.a.w. "Diantara kami wanita ada yang tidak mempunyai baju bersabda Rasulullah s.a.w. : Hendaklah saudaranya meminjamkannya."
·         Hadist sahih Riwayat Muslim, bacaan surat disholat hari Raya  عَنْ عُبَيْدِاللهِ اَبْنِ عَبْدِاللهِ أَنَّ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ  سَأَلَ أَبَاوَا قِدٍ اللَّيْثِىَّ مَا كانَ يَقْرَأُبِهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فِى الاضْحَى وَالْفِطْرِ فَقَالَ كانَ يَقْرَأُ فِهِمَا بِق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيْدِ وَاقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرَ  Dari Ubadillah bin Abdullah r.a. katanya : "Bahawasanya 'Umar bin Khattab r.a. bertanya kepada Abu Waqiq Al Laitsy tentang surah-surah yang dibaca oleh Rasulullah s.a.w. pada solat dua Hari Raya Haji dan Fitri. Jawabnya : "Dibacanya surah Qaf Walquranul majid dan surah Iqtarabat al saah wansyaqqal qamar."
2.                  Sholat sunnat Ghairu muakkadah
·         Empat rakaat sebelum dan sesudah sholat dhuhur sebagaimana sabda Rasullulah SAW (buku imtaq kls X)





Artinya : Dari umi habibah, nabi muhammad SAW bersabda; barang siapa yang selalu menjaga  (mengerjakan 4 rakaat sebelum sholat dhuhur dan 4 rakaat sesudahnya maka ia diharamkan oleh Allah SWT dari api neraka). (HR.AT Turmudzi).
·         Empat rakaat sebelum sholat ashar yang pelaksanaannya dilakukan 2 rakaat 2 rakaat. Dalam hal ini Rasullulah SAW bersabda;


Artinya : Dari Ibnu Umara ra. Nabi Muhammad SAW bersabda; Allah SWT memberi rahmat kepada sesesorang yang mengerjakan sholat 4 rakaat sebelum sholat ashar. (HR. AT Turmudzi).
·         Dua rakaat sebelum sholat maghrib, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW (buku imtaq kls X)


Artinya : Dari Abdullah Ibnu mughaffal, Nabi bersabda; sholatlah sebelum sholat maghrib 2 rakaat, sholatlah sebelum sholat maghrib 2 rakaat, kemudian untuk ketiga kalinya nabi bersabda; bagi yang menghendaki. (HR.Ibn. Hibban).
3.                  Sholat Sunnat Wuquiyah (karena peristiwa tertentu)
·         Sholat gerhana, ada 2 macam yaitu sholat gerhana matahari dan gerhana bulan .
a.      Sholat gerhana matahari adalah sholat sunnat dengan 2 rakaat yang dilakukan ketika terjadi gerhana matahari (kusufusy syamsi).
b.      Sholat gerhana bulan adalah sholat sunnat dengan 2 rakaat yang dilakukan ketika terjadi gerhana bulan (khusuful qamari).
Waktu mengerjakan sholat gerhana matahari, selama maatahari belum tampak cemerlang hingga gerhana itu lenyap,. Sholat gerhana bulan dapat dilakukan selama bulan belum kembali cemerlang atau sejak tampak adanya gerhana bulan sampai bulan terang kembali.
            Adapun cara mengerjakan sholat kusuf dan khusuf, yaitu sholat 2 rakaat dengan niat sholat gerhana, masing-masing rakaat terdiri atas dua kali rukuk dan dua kali berdiri.
Ø  Mula-mula membaca takbiratul ikhram dengan niat sholat gerhana.
Ø  Membaca surat al-fatihah, diteruskan dengan membaca surat-surat lain dalam Al-Quran (biasanya surat yang agak panjang).
Ø  Rukuk.
Ø  Berdiri kembali dan membaca surat Al-fatihah dan surat selain Al-fatihah.
Ø  Rukuk sekali lagi.
Ø  Sujud
Urut-urutan itu dihitung satu rakaat kemudian hendaklah diteruskan satu rakaat lagi seperti rakaat pertama, kemudian disudahi dengan salam. Bacaan Al-fatihah dalam surat dan surat dalam sholat gerhana matahari tidak disunahkan dengan suara nyaring (keras), sedangkan dalam sholat gerhana bulan disunahkan dengan suara keras. Berdasarkan hadist nabi Muhammad SAW berikut. (islam 2)


Artinya : dari Aisyah ra berkata bahwa nabi SAW telah menjahar (mengeraskan suara) pembacaannya dalam gerhana bulan (HR. Bukhairi dan muslim)
Hadist yang lain Rasullullah SAW juga bersabda sebagai berikut (islam 2)


Artinya : dari samurah ra berkata, “pernah sholat dengan kami Nabi Muhammad SAW dalam gerhana matahari yang kami tak mendengar suaranya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmizi).
·         Sholat Istiska
Sholat istiska adalaah sholat minta hujan, yaitu sholat yang dilakukan karena terjadi kekeringan yang panjang sehingga menhyulitkan kehidupan manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.  Cara melakukan sholat istika sebagai berikut :
Ø  Sebelum dilaksanakan disunahkan melakukan puasa 4 hari berturut-turut.
Ø  Semua warga desa atau negeri beramai-ramai diajak menuju ke tanah lapang.
Ø  Mereka keluar dengan pakaian sehari-hari, berjalan keluar dengan tenang dan merendahkan diri memimtapertolongan Allah.
Ø  Sebelum sholat dimulai disampaikan anjuran bertaubat dari segala dosa, meminta ampun pada Allah SWT. Karena dosa-dosa yang diperbuat menyebabkan bencana.
Ø  Semua berniat minta hujan, kemudian lakukan sholat dua rakaat seperti sholat Id. Bedanya sholat istiska rakaat pertama membaca iftitah 7 kali dan ke dua 5 kali.
Ø  Sesudah sholat imam berkhotbah di tempat yang lebih tinggi. Permulaan khotbah di baca istigfar 9 kali kemudian khatib berwasiat agar jamaah menghentikan bentuk penganiayaan.
Ø  Selesai khotbah imam dan makmum memutar kain selendang masing-masing yang kanan ke kiri yang kiri ke kanan.
4.                  Sholat Malam (Qiyam al-lail )
Sholat malam adalah sholat yang di kerjakan setelah sholat isya hingga terbit fajar, baik sebelum maupun sesudah tidur. Rasullulah SAW selama hidupnya senantiasa melaksanakan sholat malam. Sholat malam sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan, terutama apabila dilakukan pada sepertiga malam terahir, sebagaimana disebutkan dalam dadist Nabi berikut ini : (imtaq X)



Artinya: “ Tuhan Azza wa jalla turun ke langit dunia tiap malam ketika tinggal sepertiga malam yang terahir. Pada saat itu Allah berfirman:”Barang siapa yang berdo’a kepada-kupasti ku kabulkan, barang siapa yang bermohon kepadaku pasti kuberikan, dan barang siapa yang memohon ampun kepadaku pasti ku ampuni”. (HR. Jamaah dari Abu Huraihah).
·        Sholat Tahajud
Sholat Tahajud adalah sholat sunnat yang dilakukan karena mempunyai
hajat agar Allah SWT memperkenakan hajatnya. Sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya dua belas rakaat (tiap dua rakaat salam). Waktu yang paling utama untuk melakukan sholat Tahajud kira-kira tengah malam terahir, sekitar pukul 03.00 malam. Dikerjakan sendirian. Hukumnya sunnat muakad, lebih baik dilakukansesudah bangun tidur dan di tutup dengan witir.
Sebagaimana sabda Rasulluah SAW. Berikut.(pai 2)

Artinya:Sholat yang paling utama sesudah sholat wajib adalah sholat di tengah malam. (HR.Muslim dan imam empat)
Keterangan sholat Tahajud.
1.      Gerakannya: gerakan sholat wajib.
2.      Bacannya: bacaan sholat wajib.
3.      Seluruh rakaat dalam sholat Tahajud membaca surat Al-Quran sesudah Al-Fatihah.
4.      Dilaksanakan dua rakaat salam atau emoat rakaat salam dengan cara
Ø  Dua rakaat satu kali ditambah witir 3 rakaat satu salam
Ø  Dua rakaat 4 kali salam ditambah witir 3 rakaat satu salam
Ø  Dua rakaat lima kali ditambah witir 3 rakaat satu salam
Ø  Dua rakaat 6 kali ditambah witir3 rakaat satu atau jumlah yang dikehendaki.
·        Sholat Witir
Sholat sunnat witir termasuk ke dalam sholat sunnat yang tidak disunnatkan berjamaah kecuali dalam bulan ramadhan. Witir artinya ganjil, yaitu ganjil jumlah rakaatnya. Sholat ini lebih utama dari sholat sunnat rawatib yang telah di sebut di atas karena menurut pandangan imam Abu Hanifah hukumnya wajib. Dalilnya menurut sabda nabi Muhammad SAW :

Artinya : sholat witir itu tetap atas setiap muslim.
Waktunya sesudah sholat fardhu isya sampai terbit fajar shidiq atau setiap habis mengerjakan sholat malam.
Banyaknya : Sekurang-kurangnya satu rakaat dan pada umumnya tiga rakaat. Adapun yang paling sempurna adalah 11 rakaat.
Tata caranya jika lebih dari satu rakaat, mula-mula dilakukan 2 atau dua-dua rakaat. Sisanya yang satu rakaat dilakukan terakhir. Jika jumlahnya 3 rakaat dapat juga dilakukan sekaligus.
Niat sholat Witir : Ushalli sunnatal witir rak’atan lillaahi ta’laalaa. Allahu akbar.
Sholat witir ada dua rakaat dan tiga rakaat. Yang membedakannya di bacaan niatnya yaitu huruf yang melafalkan jumlah rakaat nya (contoh : yg bergaris bawah).                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
Sholat witir tidak boleh dilakukan dua kali. Dalam satu malam hanya dilakukan  satu kali sholat witir. Kalau tidak dapat bangun tengah malam atau menjelang malam berakhir, hendaknya mengerjakan  witir dahulu sebelum tidur. Maksudnya untuk menjaga agar sholat witir jangan sampai ketinggalan.
·         Sholat Tarawih
Sholat tarawih adalah sholat sunnat yang dikerjakan pada malam hari di bulan ramadhan . waktunya setelah melaksanakan sholat isya sampai terbit fajar (waktu subuh).
Hukum sholat tarawih adalah sunnat muakad, baik bagi laki-laki maupun perempuan dan boleh dikerjakan sendiri-sendiri atau berjamaah . diriwayatkan dari “Aisyah ra bahwa pada suatu malam nabi SAW telah sholat malam di masjid, maka banyak orang mengikuti sholat bersama nabi, kemudian di hari kedua nabi  juga sholat yang sama, maka menjadi bertambah orang yang mengikutinya, di hari ke tiga dan keempat banyak berkumpul orang menunggu nabi SAW tetapi nabi tidak datang. Paginya Nabi SAW bersabda :



Artinya : “saya tahu apa yang kalian kerjakan (semalam), saya tidak berhalangan apapun untuk datang pada kalian kecuali saya takut bahwa sholat itu menjadi wajib atas kalian, kejadian tersebut di bulan ramadhan. “ (HR.Bukhairi dan muslim)
5.     Sholat sunnat Mukhasis
Yang dimaksud dengan sholat mukhasis disini adalah sholat sunnat yang dilaksanakan secara khusus karena berkaitan dengan sebab-sebab tertentu. Beberapa macam sholat mukhasis ini iyalah sholat sunnat wudhu, sholat sunnat tahiyatul masjid, sholat sunnat hajat, solat sunnat Istikhara, dalam menentukan pilihan sholat sunnat safar.

·        Sholat sunnat istikharah
Sholat sunnat istikharah adalah sholat sunnat untuk memohon kepada Allah SWT ketentuan pilihan yang lebih baik diantara 2 hal atau lebih yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Kita mohon petunjuk Allah SWT pilihan yang terbaik.
Berkata imam Alghazali : “Di kala kita bimbang atau ragu dalam melakukan sesuatu hal, mana yang lebih baik untuk dikerjakan dan mana yang tidak baik, sedangkan keadaan mendesak tetapi keputusan tidak diperoleh juga, maka lakukanlah sholat sunnat istikharah!”
Hikmah menjalankan Sholat Istikharaah :
Ø  Insyaallah jalan yang gelap akan menjadi terang
Ø  Akan terbuka jalan menuju cita-cita
Ø  Pasti Allah SWT akan memberikan petunjuk dan taufiknya
Ø  Tidak akan kecewa bagi orang yang melaksanakan sholat istikharah
Ø  Lakukanlah sholat istikharah berulang-ulang

Waktu pelaksanaan : kapan saja, siang ataupun malam.  Tetapi sangat diutamakan dilakukan pada waktu tengah malam, suatu dengan sholat tahajud.
Banyaknya : dua rakaaat
Niatnya :

Artinya : aku niat sholat sunnat istikharah 2 rakaat karena Allah SWT. Allahu akbar.
Surat yang dibaca : Rakaat awal ba’da fatihah : Al-kafirun
Rakaat ke dua Ba’da fatihah : Al-ikhlas. Atau boleh juga surat apa saja yang disukai.

6.     Sholat Sunnat Hari Raya
Sholat hari raya ada 2 yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Setahun sekali pada hari raya idul fitri seluruh umat islam berkumpul dan bertemu dilapangan terbuka atau di masjid. Selesai shalat lalu bersalam-salaman dengan rasa khidmat, gembira dan haru. Kemudian hari raya idul adha yaitu hari raya besar , hari raya haji atau hari raya kurban.
Waktunya:
Hari raya idul fitri tanggal 1 syawal, Hari raya idul Adha tanggal 10 dzulhijjah.
Banyaknya: 2 rakaat


Niatnya;
a.      Untuk hari raya idul fitri


Ushali sunnatan ‘iidil fitri rak’ataini lillahi ta’aallaa.
Allahu akbar
Artinya: Aku niat Shalat sunat Idul fitri dua rakaat karena allah ta’ala
Allahu akbar.
b.      Untuk hari raya idul adha

Ushali sunnatan ‘iidil adha rak’ataini lillahi ta’aallaa.
Allahu akbar
Artinya: Aku niat Shalat sunat Idul adha dua rakaat karena allah ta’ala
Allahu akbar.

Tata Caranya:
1.      Sunah mandi hari raya ‘id pagi hari setelah shalat subuh. Kemudian minum(makanan ringan) dahulu sebelumnya. Selanjutnya berpakaian terbagus yang kita miliki, Bersih, rapi dan , memakai wangi,wangian bila ada.
2.      Sebaiknya cepat menuju masjid atau tanah lapang untuk berjamaah mengumandangkan takbir sebanyak-banyaknya.
3.      Sebelum dan sesudah shalat di sunatkan membaca takbir bersama-sama secara terus menerus.
4.      Setelah itu dimulailah shalat id rakaat awal setelah takbiratul ihram dan do’a iftitah , baca takbir allahu akbar 7 kali. Antara tiap-tiap takbir dibaca


Subhannallah wallhamdullillah walailahaillah wallahu akbar
Artinya: Maha suci allah dan segala puji bagi allah. Tidak ada tuhan selain allah, Allah yang maha besar.
Kemudian baca Surat al Fatihah. Lalu dikerjakkan seperti melakukan rakaat pertama, sma dengan sholat yang biasa. Pada rakaat yang ke dua dilakukan sseperti yang pertama tetapi dengan takbir lima kali. Selesai sholat dua rakaat lalu mendengarkan isi khotbah yang dikemukakan oleh khotib.

C.Hikmah Sholat sunnat
a.     Sebagai Amalan yang Berpahala
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa sholat sunnat termasuk ibadah yang hukumnya sunnat. Maka siapa yang mengerjakan akan mendapat pahala, sedangkan meninggalkannya adalah rugi karena tidak memanfaatkan pahala yang telah di sediakan.
b.      Mengikuti Sunnat Rasullah SAW
Suatu amal ibadah di sebut sunnat karena di ambil dari perbuatan Rasullah dan beliau rajin mengamalkannya. Selanjutnya, suatu ibadah di sebut mustahab karena hadist Rasull menerangkan keutamaannya  dan Rasullah juga rajin melaksanakannya. Sedangakan ibadah tatawwu adalah amal untuk berbakti, yaitu amal yang di sunnatkan secara muttlak dan tidak secara khusus.
c.       Sebagai Tambahan yang Dapat Menyempurnakan dari yang wajib
Ketiga macam amal ibadah (sunnat,mustahab dan tatawwu) tersebut sering disebut nawafil, yaitu amal ibadah ambahan. Maksudnya, tambahan dari yang wajib. Itulah sebabnya sholat sunnat di sebut sholat tambahan dari sholat fardu yang di anjurkan oleh agama dan telah di contohkan oleh Rasullah SAW. Kata al hikmah: “Sholat sunnat itu menggerakkan kita kepada mencari tambahan dan berangsur-angsur menaiki tangga kesempurnaan. Denagan sholat sunnat, terbukalah pintu berlomba-lomba memperoleh tambahan dan kelebihan.”
d.      Sebagai Sarana Memperoleh Tempat yang Terpuji
Bagi orang yang istiqomah melaksanakan sholat tahajud,maka ia akan memperoleh tempat yang tinggi.
e.      Sebagai Sarana Memperoleh Pengampunan atas Dosa-dosa
Bagi orang yang istiqomah melaksanakan sholat tarawih, maka ia akan memperoleh ampunan dari Allah SWT.



D.Membiasakan Sholat sunnat
Sholat sunnat merupakan syariat  dan tuntunan agama islam. Sebagai seorang muslim sudah tentu kita harus berusaha mengamalkannya.
Agar terbiasa mengerjakan sholat sunnat, kita bisa melakukan beberapa hal berikut.
·         Menghilangkan sikap malas, bahkan harus memaksakan diri serta meluangkan waktu untuk melaksanakan sholat sunnat.
·         Mengerjakan sholat sunnat yang di pandang ringan terlebih dulu dan melakukannya secara istiqomah (terus menerus)
·         Mengusahakan sholat wajib secara tertib di awal waktu, agar aktivitas tidak terbengkalai dan tersedia cukup waktu untuk melaksanakan sholat sunnat.
·         Sembari meningkatkan kualitas sholat sunnat, sedikit demi sedikit kita menambah kualifitasya atau menambah sholat sunnat yang lain.
·       Mendalami ilmu agama yang berhubungan dengan sholat sunnat, sehinga diperoleh pemahaman yang benar dan ditemukan hikmah atau rahasia rahasianya
·       Menciptakan kondisi, baik kondisi diri, waktu maupun tempat yang mendukung untukterlaksanya sholat sunnat secara lebih khusuk.

Ada juga hikmah yang bisa diambil dari menjalankan sholat malam, untu kesehatan tubuh kita :
·       Tercapainya keseimbangan tubuh.
·       Dengan sholat tahajjud menjaga kelancaran peredaran darah.
·       Ketika bersujud distribusi oksigen lancar.
·       Tahajjud yang ikhlas menjadi terapi.
·       Gerakan sholat memperlancar sistem  pernapasan.
·       Dengan mengingat Allah SWT, hati menjadi tentram.
·       Alam semesta pada malam hari, membuat hormon tubuh berada pada posisi stabil.
BAB III
KESIMPULAN
            Sholat sunnat adalah sholat yang melengkapi  dan menyempurnakan sholat-sholat wajib 5 waktu sehari semalam. Sholat sunnat apabila dikerjakan akanmendapatkan pahala, dan apabila tidak di kerjakan maka tidak mendaapat dosa.
            Macam-macam sholat sunnat :  Sholat  sunnat Rawatib
    Sholat sunna Wuquiyah
            Cara mengerjakan sholat sunnat hampir sama dengan mengerjakan sholat wajib. Hanya saja sholat sunnat mempunyai beberapa ketentuan yang mengatur tentang sholat sunnat. Sholat sunnat sangat dianjurkan untuk umat islam karena selain menyempurnakan sholat wajib, sholat sunnat juga memeiliki banyah hikmah untuk diri kita maupun kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Muslih, Muhammad.2007.Fiqih 1.Bogor:yudhistira
Aziz,Abdul.2002.Pendidikan Agama Islam2. Jakarta:PT Balai Pustaka.
Haludi,Khuslan.2003.Pedidikan Agama Islam 2.Malang:Tiga Serangkai
Faqih,Sodikin HMA.2006.Himpunan Shoat Sunnat Lengkap.Bandung:Wahana Karya Grafika
Hassan,A.1973.Pengajaran sholat.Bandung:CV Diponegoro
Majalah Islam Alkisah.
Hanafi.2003.Keutamaan dan keistimewaan Sholat Sunnat.Jakarta:Bintang indonesia Jakarta
Yakub,Ismail.1986.Ihya’Al Ghazali.Jakarta:CV Faizan
www.Goegle.com