Kamis, 24 Oktober 2013

Praktek Kimia, Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


I.                  Judul
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
II.               Tujuan
Mengidentifikasi zat yang tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
III.           Landasan Teori
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Sementara larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menhantarkan listrik.
 Larutan Elektrolit
      Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar yang dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air). Larutan elektrolit terbentuk dari suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan membuat larutan menjadi konduktor elektrik. Ion merupakan atom-atom yang bermuatan elektrik.
Seorang ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859-1927) menjelaskan bahwa larutan elektrolit mengandung atom-atom bermuatan listrik (ion-ion) yang bergerak bebas, hingga mampu untuk menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Penemu elektrode dan larutan elektrolit adalah Michael Faraday pada abad ke- 19. Ia melakukan eksperimen terhadap larutan asam atau basa yang dialiri arus listrik. Dari eksperimen tersebut, ia mendapatkan bahwa zat-zat itu terurai dan berkumpul pada elektrode-elektrodenya.
Larutan elektrolit terbagi menjadi dua, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan Elektrolit Lemah adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut tidak terionisasi seluruhnya ( ionisasi sebagian 0 < a < 1 ). Sifat kekonduktorannya buruk karena sedikitnya zat yang mengion. Persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (reaksi reversible) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna). Larutan ini biasanya berupa larutan asam lemah dan basa lemah.
Berikut ciri-ciri larutan elektrolit lemah :
1.      Kurang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
2.      Terjadinya proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) yang tidak sempurna.
3.      Lampu menyala redup atau ada gelombang gas (sedikit)
4.      Berupa larutan asam basa lemah
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit dimana zat yang terlarut terionisasi seluruhnya (ionisasi sempurna α = 1). Karena banyaknya ion yang dihasilkan, larutan ini dapat menghantarkan listrik dengan baik. Persamaan reaksi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan (reaksi irreversible). Beberapa jenis kation dan anion yang dapat membentuk larutan elektrolit kuat, yaitu:
      Kation  : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
      Anion   : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO4-, CO32-, HCO32-
      Larutan ini biasanya berupa larutan asam kuat, basa kuat dan garam.
            Berikut ciri-ciri larutan elektrolit kuat :
1.      Dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik.
2.      Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) dengan sempurna.
3.      Lampu menyala terang dan ada banyak gelembung gas.
4.      Berupa larutan asam basa kuat.
Alasan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena larutan elektrolit memiliki ion-ion bebas yang dapat bergerak bebas sesukanya, seperti diungkapkan oleh teori Svante August Arrhenius ion . Pada prinsipnya, saat larutan (air+zat pengantar) dialiri listrik, maka molekul zat yang bercampur tersebut akan berubah.
      Larutan Non Elektrolit
Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak terionisasi ketika larut di dalam larutan. Contohnya seperti larutan gula, larutan urea, larutan alcohol. Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.
Berikut ini ciri-ciri larutan non elektrolit :
1.      Tidak dapat menghantarkan listrik.
2.      Tidak terjadi proses ionisasi.
3.      Lampu tidak menyala dantidak ada gelembung.
4.      Berupa larutan gula, alkohol, dan urea.

Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit suatu larutan, digunakan larutan yang disebut derajat ionisasi (α). Yaitu jumlah ion bebas yang dihasilkan dalam larutan.
RUMUS DERAJAT IONISASI( α ) :
Nilai α dapat berubah – ubah antara 0 dan 1. Jika α = 0 berarti pada larutan tidak terjadi  isoisasi, sedangkan jika α = 1 maka pada larutan terjadi disoisasi sempurna.


IV.           Cara Kerja
Alat dan bahan
Alat:
-      2 baterai bekas berukuran besar, dan ambil batang karbonnya.
-      4 baterai baru berukuran besar.
-      1 buah lampu berukuran lampu senter.
-      Kabel berukuran 1 meter di bagi menjadi 2 bagian.
-      7 buah gelas plastik/kimia.
-      Tisu/ kain pembersih.
Bahan :
Ø  Air Teh
Ø  Air Gula (C12 H22 O11)
Ø  Cuka  (CH3COOH)
Ø  Amonia (NH4OH)
Ø  Urea (CO(NH2)2 )
Ø  Asam Klorida (HCl)
Ø  Natrium Hidroksida  (NaOH)
Cara Kerja :
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Rangkailah alat seperti pada gambar di bawah ini.
3.      Masukkan bahan – bahan yang akan di uji ke dalam masing – masing gelas plastik/kimia.
4.      Celupkan 2 batang karbon ke dalam masing – masing larutan.
5.      Amati, perubahan yang terjadi di sekitar batang karbon.
6.      Amati, perubahan yang terjadi pada lampu.

V.              Hasil Pengamatan
No.

Zat
Pengamatan
Nyala Lampu
Gelembung
1.
Air Teh
Padam
Tidak Ada
2.
Air Gula (C12 H22 O11)
Padam
Tidak Ada
3.
Cuka (CH3COOH)
Padam
Sedikit
4.
Amonia (NH4OH)
Padam
Sedikit
5.
Urea (CO(NH2)2)
Padam
Tidak Ada
6.
Asam Klorida (HCL)
Terang
Banyak
7.
Natrium Hidroksida (NaOH)
Redup
Banyak

VI.           Pembahasan
ü  Gula (C6H12O6) merupakan non elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun negatif.
ü  Cuka (CH3HOOH) merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Cuka (CH3HOOH) adalah : CH3HOOH CH3HOO- + H+
ü  Amonia (NH4OH) merupakan elektrolit lemah, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit lemah, molekulnya mengalami ionisasi sebagian. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit lemah yang terdapat pada larutan Amonia (NH4OH)adalah : NH4OH N4H+ + OH4-
ü  Urea (CO(NH2)2) merupakan non elektrolit, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu mati dan tidak terdapat gelembung gas. Dalam Larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau tidak teruai menjadi ion-ion positif maupun negatif.
ü  Asam Klorida (HCl) merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Asam Klorida (HCl) adalah : HCl→ H+ + Cl-
ü  Natriun Hidroksida (NaOH) merupakan elektrolit kuat, karena saat larutan diuji menggunakan rangkaian uji elektrolit, lampu menyala terang dan terdapat banyak gelembung gas. Dalam Larutan elektrolit kuat molekulnya mengalami ionisasi sempurna. Reaksi ionisasi dari zat elektrolit yang terdapat pada larutan Natrium Hidroksida (NaOH) adalah : NaOH→ Na+ + OH-
Larutan dapat mengantarkan listrik karena senyawa dari zat terlarut dapat terurai menjadi ion-ion yang bebas. Penguraian zat elektrolit dalam larutan menjadi ion-ion yang bergerak bebas tersbut dinamakan ionisasi.
Larutan elektrolit kuat menghasilkan banyak ion dalam larutan. Dalam percobaan, hal tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah gelembung gas, sehingga dapat menyebabkan lampu menyala. Larutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit ion dalam larutan. Dalam percobaan, hal tersebut ditandai dengan sedikitnya gelembung gas , sehingga nyala lampu yang dihasilkan redup, bahkan kadang-kadang tidak menyala.
Larutan asam, basa, dan garam merupakan larutan elektrolit, karena larutan tersebut dapat menghasilkan arus listrik.




VII.       Pertanyaan
No.

Zat
Pengamatan
Nyala Lampu
Gelembung
1.
Air Teh
Padam
Tidak Ada
2.
 Gula (C12 H22 O11)
Padam
Tidak Ada
3.
Cuka (CH3COOH)
Padam
Sedikit
4.
Amonia (NH4OH)
Padam
Sedikit
5.
Urea (CO(NH2)2
Padam
Tidak Ada
6.
Asam Klorida (HCL)
Terang
Banyak
7.
Natrium Hidroksida (NaOH)
Redup
Banyak

1.      Berdasarkan data tabel, tentukan zat yang termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit!
Jawaban :
v  Elektrolit kuat             : Asam Klorida (HCL)
v  Elektrolit lemah           : Cuka (CH3COOH)
  Amonia (NH4OH)
  Natrium Hidroksida (NaOH)
v  Non elektrolit              : Air Teh
  Gula (C12H22O11)
  Urea (CO(NH2)2
2.      Berdasarkan data pada tabel tersebut tentukan ciri-ciri laruta elektrolit kuat, lemah, dan nonelektrolit! sebutkan contoh larutannya!
v  Elektrolit kuat, ciri-cirinya : nyala lampu terang dan menghasilkan gelembung yang banyak. Contoh larutan : Asam Klorida (HCL)
v  Elektrolit lemah, ciri-cirinya : nyala lampu redup atau padam dan menghasilkan gelembung gas sedikit. Contoh larutan : Cuka, Amonia, Natrium hidroksida.
v  Nonelektrolit : Lampu padam dan tidak menghasilkan gelembung. Contoh larutan : Air teh, Gula, Urea.
VIII.    Kesimpulan
Ditinjau dari tujuan kegiatan dan hasil pengamatan diperoleh hasil bahwa beberapa larutan dapat menyalakan lampu dan sebagian yang lain tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang menyala merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat sebagai konduktor listrik. Akan tetapi, jika elektroda dicelupkan ke dalam larutan non elektrolit, maka lampu tidak akan menyala. Ketidakmampuan larutan elektrolit menyalakan lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hal lain yang dapat diamati untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah ada tidaknya gelembung gas pada saat pengujiannya menggunakan rangkaian listrik. Larutan elektrolit bergelembung, sedangkan larutan non elektrolit tidak menghasilkan gelembung.
Jadi dari pratikum ini dapat disimpulkan bahwa :
v  Elektrolit kuat             : Asam Klorida (HCL)
v  Elektrolit lemah           : Cuka (CH3COOH)
  Amonia (NH4OH)
  Natrium Hidroksida (NaOH)
v  Non elektrolit              : Air Teh
  Gula (C12H22O11)
  Urea (CO(NH2)2


DAFTAR PUSTAKA
Justiana,Sandri.dan Muchtaridi.2009.Kimia 1.Jakarta:Yudhistira.
Kartini,Nani.dkk.2007.Sains Kimia 1.Jakarta:Bumu aksara.

1 komentar:

  1. Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
    Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja PT Pertamina

    BalasHapus